Jumat, 27 Maret 2009

Buku harian si Roy ( In The Beginning ) Part 1

Ayam-ayam mulai berkokok, pertanda matahari kan terbit. Seorang bocah kelas 2 SMP masih tertidur pulas, dia adalah Roy. Hingga akhirnya jam wekernya berbunyi " hmmm... " gumam Roy. Matanya terbuka sedikit-sedikit dan melihat ke arah jam wekernya " apa ?! jam 6 ! " dia langsung turun dari ranjangnya yang masih berantakan dan langsung berlari menuju kamar mandinya.

" Roy ? " tanya ibunya yang sedang memasak. " aduh... aku telat ! aku telat ! nanti aja ! assaamualaikum ! " ucap Roy sambil membenahi tali sepatunya da lari tunggang langgang keluar dari rumahnya " kenapa lagi Roy ?! " pikir ibunya. Dia lari secepat yang ia bisa lakukan, waktu semakin menipis dan Roy mulai kehabisan tenaga. Keringat mengucur dari wajahnya " huh... huh... huh... " ia tarik nafas dalam-dalam dan mengeluarkannya lagi . Roy masih terus melanjutkan perjalanannya walaupun ia benar-benar kelelahan. Dari kejauhan pak satpam mulai menutup gerbang sekolah " AHHHHHHHH ! " teriaknya dalam hati. Roy kembali berlari sekencang-kencangnya, tapi sayangnya pak satpam telah sepenuhnya menutup gerbang sekolah itu " pak... bukain dong ! " kemudian pak satpam itu menjawab " aduh... gimana ya ? aduh, gak bisa toh ! ini kan sudah peraturan sekolah " wajah Roy mengkerut. Itu adalah tanda bahwa Roy benar-benar marah. Tapi di sadar bahwa keterlambatannya itu kesalahannya sendiri " kalo' aku kemaren nggak lihat film di TransTV mungkin aku nggak bakal telat ! huh... " sesalnya dalam hati.

Sudah 2 jam Roy menunggu di depan gerbang sekolahnya. Hingga akhirnya Pak. Helmi. guru TIK Roy mendekatinya " eh... Roy... lagi ngapain kok duduk di depan gerbang ?! telat ya... " goda Pak. Helmi " ya udah... masuk aja bareng sama Pak Helmi... " tapi Roy ragu, karena guru BK sekolahnya sangatlah ketat. Bagaimana tidak, Pak. Ilam mantan TNI yang setiap harinya berada di depan tentara-tentara yang disiplin. Diam-diam mereka masuk melewati pintu gerbang belakang. Tak sengaja Pak. Ilam melihat perilaku Pak. Helmi " ehm... " Pak. Ilam berpikir untuk menghentikan perilaku Pak. Helmi yang paling berbeda dengan guru-guru yang lain. " ehh... pak Ilam selamat pagi pak... ada apa ya ? " wajah pak Ilam seringai, urat-urat di lehernya bermunculan, dan ia meremas-remas tangannya yang kecil itu " sudah... kamu jangan berpura-pura ! kenapa kau membawa berandalan kecil itu ! " tanya pak Ilam. Roy semakin takut, karenanya Pak Helmi di skors oleh kepala sekolah " oh... si Roy... dia tadi bareng sama saya... terus ban saya bocor kena' paku... 2 jam ganti bannya... soalnya pakunya masuk dalam sekali ! " elak pak Helmi. Tak lama kemudian kepala sekolah datang " ada apa bapak-bapak ? " tanya kepala sekolah " pak Helmi.... ia lagi-lagi membawa masuk murid yang terlambat. Apalagi ia membawa berandalan kecil itu ! " Roy ketakutan " pak Ilam ! jangan memanggil Roy "berandalan kecil ! " bela kepala sekolah " Roy... sekarag kamu masuk ke kelasmu... biar saya saja yang mengurusi mereka berdua " dan akhirnya Roy masuk ke kelasnya dengan nafas lega.

To Be Continued....

1 komentar:

  1. saya tunggu lanjutan ceritanya..

    salam kenal.

    ojan

    saya ikuti blog anda ya..

    makasiiihh

    BalasHapus