Senin, 20 April 2009

Buku Harian si Roy ( In The Beginning ) Part 3

Esoknya, Roy kembali ke sekolah dan menghadap langsung ke kepala sekolah " permisi... " ucapnya sambil mengetuk pintu ruang KepSek " ada apa, Roy ? " kemudian Roy menjelaskan semuanya " bu... sebenarnya kemarin saya yang salah... saya telat terus pak Helmi datang dan saya masuk tanpa ketahuan... " Bu Risma mengambil nafas yang dalam " uh... baiklah kalau begitu... " Roy kembali melanjutkan ucapannya " dan kemarin saya mendengar ibu, pak Ilam dan pak Helmi... teriak-teriak dan bu Risma bilang akan memecat pak Helmi... saya mohon jangan bu.... karena pak Helmi... bagi saya bukanlah seperti guru biasa... pak Helmi mau mendengar keluh-kesah anak-anak bu... ya... bu... saya mohon ! " ucapnya dengan serius " baiklah... tapi saya akan pertimbangkan lagi... sekarang kamu boleh pulang " ucap bu Risma sambil tersenyum kecil, dan Roy meninggalkan ruangan KepSek.
Malamnya, pak Helmi ditelpon oleh bu Risma " assalamualaikum... pak Helmi ? "  tanpa basa-basi bu Risma menjelaskan semua yang terjadi tadi siang " pak.... tadi siang Roy datang ke ruangan saya... dan ia meminta pak Helmi untuk tidak di berhentikan.... dan apakah benar... bapak sering mendengar curhat dari anak-anak ? " tanya bu Risma " oh... itu benar bu.... memang anak-anak lebih suka curhat kepada saya.... " jawabnya " jadi... berterima kasilah pada Allah S.W.T. atas semua karunia yang ia sampaikan melalui Roy.... ya... sudah... assalamualikum.... " dan bu Risma langsung menutup telponnya " alhamdullilah ! " ucap pak Helmi dengan senangnya.
Esoknya, Roy langsung di hentikan oleh pak Helmi " Roy ! " ucap Pak Helmi sambil menepuk pundaknya " makasih ya ! kalo' ga' ada kamu... waduh... udah ga' ada pak Helmi ! thanks yo ! " Roy hanya tersenyum dan pak Helmi kembali ke ruang guru. Roy senang dia dapat membantu masalah orang lain " semoga ini tidak terjadi lagi di masa depan amin... " ucapnya.

Jumat, 27 Maret 2009

Buku Harian si Roy ( In The Beginning ) part 2

Lalu Roy langsung masuk ke kelasnya sambil mengendap-endap. takutnya guru pembimbingnya akan marah jika melihat Roy datang terlambat. sayangnya pak Mush melihat kedatangan  " eh... Roy ? dari mana ? ' tanya pak Mush, guru bahasa arab yang sering dibilang '' Killer '' karena banyak anak-anak yang keluar dikarenanya " eh... dari belakang pak... " elak Roy " ohhh... dari belakang,,,, dari belakang kok bawa tas ? " tanya pak Mush lagi " biar tidak gampang hilang pak... " elak Roy lagi " ohhh.... biar tidak hilang... kalau dari belakang kok tadi kamu tidak absen ? " pertanyaan itu benar benar membuat Roy diam tanpa kata " aduh... gimana nih ? pertanyaannya ruwet banget ! emang dya guru killer ! " namun Roy terpikir satu kata " saya tadi sakit perut karena tadi pagi makan 2 piring sekaligus... eh... tanpa sengaja perut saya sakit dan langsung BAB deh.... " jawab Roy " baiklah... duduk sana ! " rupanya elakan Roy dapat mempengaruhi pak Mush. " Roy... dari mana aja, kok lama banget udah 2 jam lagi ! " bisik Budi. Teman sebangku Roy yang selalu ada setiap suka dan duka Roy. " aku telat... trus pak Helmi datang and ngajak aku bareng masuk... eh... gak sengaja ada pak Ilam mereka berdua; pak Ilam dan pak Helmi perang mulut sampe' kepala sekolah datang dan biarin aku masik ke kelas ! gitu.... " jawab Roy " oh... jadi gitu ! " wajah Roy ketakutan setelah ia mendengar suara pak Mush " Roy !!!!! Muhammad Royhan ! keluar hingga pelajaran bapak selesai !!!!!!! " usir pak Mush sambil mengarahkan penggarisnya ke luar pintu. Dengan rasa malu, Roy keluar dari kelas.

Roy bosan, ia berjalan kesana-kemari sambil mengeluh " uh ! kalo'  budi gak nanya'  kayak gitu ! aku pasti gak bakal keluar ! tapi ga' apa-apa.... ngomong-ngomong aku sendiri yang salah ! " kemudian dia melewati ruang kepala sekolah. Ia mengingat kembali bahwa tadi pak Ilam dan Pak Helmi dibawa ke kepala sekolah, kemudian ia memanjat bangku yang terdapat di depan ruang kepala sekolah. Ia mulai mengintip "  pak Ilam, Pak Helmi ! kalian seharusnya bisa jadi teladan bagi anak-anak di sekolah ini ! apalagi di depan Roy ! kalian seharusnya baik satu sama lain ! Pak Ilam anda sebagai guru BK seharusnya bisa jadi tauladan bagi anak-anak, bukannya mengancam mereka ! kemudian, pak Helmi. Jika anda ketahuan memasukkan anak yang terlambat lagi... anda akan saya keluarkan dari sekolah ini ! " ucapan kepala sekolah itu benar-benar membuat Roy takut. Karena dia Pak Helmi terancam dikeluarkan dari sekolah. " apa yang aku lakukan ?! aku buat pak Helmi hampir dikeluarkan dari sekolah ! " ucapnya dengan perlahan turun dan duduk dengan tenang. Ia merenung, merenung, dan merenung. Ia kembali memikirkan kejadian yang terjadi barusan. " anda akan saya keluarkan... " ucapan itu teringat selalu di benaknya. Ia berdiri " aku harus melakukan sesuatu agar pak Helmi tidak dikeluarkan ! " ucapnya dengan sungguh-sungguh.

To Be Continued...

Buku harian si Roy ( In The Beginning ) Part 1

Ayam-ayam mulai berkokok, pertanda matahari kan terbit. Seorang bocah kelas 2 SMP masih tertidur pulas, dia adalah Roy. Hingga akhirnya jam wekernya berbunyi " hmmm... " gumam Roy. Matanya terbuka sedikit-sedikit dan melihat ke arah jam wekernya " apa ?! jam 6 ! " dia langsung turun dari ranjangnya yang masih berantakan dan langsung berlari menuju kamar mandinya.

" Roy ? " tanya ibunya yang sedang memasak. " aduh... aku telat ! aku telat ! nanti aja ! assaamualaikum ! " ucap Roy sambil membenahi tali sepatunya da lari tunggang langgang keluar dari rumahnya " kenapa lagi Roy ?! " pikir ibunya. Dia lari secepat yang ia bisa lakukan, waktu semakin menipis dan Roy mulai kehabisan tenaga. Keringat mengucur dari wajahnya " huh... huh... huh... " ia tarik nafas dalam-dalam dan mengeluarkannya lagi . Roy masih terus melanjutkan perjalanannya walaupun ia benar-benar kelelahan. Dari kejauhan pak satpam mulai menutup gerbang sekolah " AHHHHHHHH ! " teriaknya dalam hati. Roy kembali berlari sekencang-kencangnya, tapi sayangnya pak satpam telah sepenuhnya menutup gerbang sekolah itu " pak... bukain dong ! " kemudian pak satpam itu menjawab " aduh... gimana ya ? aduh, gak bisa toh ! ini kan sudah peraturan sekolah " wajah Roy mengkerut. Itu adalah tanda bahwa Roy benar-benar marah. Tapi di sadar bahwa keterlambatannya itu kesalahannya sendiri " kalo' aku kemaren nggak lihat film di TransTV mungkin aku nggak bakal telat ! huh... " sesalnya dalam hati.

Sudah 2 jam Roy menunggu di depan gerbang sekolahnya. Hingga akhirnya Pak. Helmi. guru TIK Roy mendekatinya " eh... Roy... lagi ngapain kok duduk di depan gerbang ?! telat ya... " goda Pak. Helmi " ya udah... masuk aja bareng sama Pak Helmi... " tapi Roy ragu, karena guru BK sekolahnya sangatlah ketat. Bagaimana tidak, Pak. Ilam mantan TNI yang setiap harinya berada di depan tentara-tentara yang disiplin. Diam-diam mereka masuk melewati pintu gerbang belakang. Tak sengaja Pak. Ilam melihat perilaku Pak. Helmi " ehm... " Pak. Ilam berpikir untuk menghentikan perilaku Pak. Helmi yang paling berbeda dengan guru-guru yang lain. " ehh... pak Ilam selamat pagi pak... ada apa ya ? " wajah pak Ilam seringai, urat-urat di lehernya bermunculan, dan ia meremas-remas tangannya yang kecil itu " sudah... kamu jangan berpura-pura ! kenapa kau membawa berandalan kecil itu ! " tanya pak Ilam. Roy semakin takut, karenanya Pak Helmi di skors oleh kepala sekolah " oh... si Roy... dia tadi bareng sama saya... terus ban saya bocor kena' paku... 2 jam ganti bannya... soalnya pakunya masuk dalam sekali ! " elak pak Helmi. Tak lama kemudian kepala sekolah datang " ada apa bapak-bapak ? " tanya kepala sekolah " pak Helmi.... ia lagi-lagi membawa masuk murid yang terlambat. Apalagi ia membawa berandalan kecil itu ! " Roy ketakutan " pak Ilam ! jangan memanggil Roy "berandalan kecil ! " bela kepala sekolah " Roy... sekarag kamu masuk ke kelasmu... biar saya saja yang mengurusi mereka berdua " dan akhirnya Roy masuk ke kelasnya dengan nafas lega.

To Be Continued....